Potensi Batubara di Provinsi Banten

Kebijakan di dalam masalah diversifikasi energi yang dicanangkan pemerintah pada hakekatnya menuntut berbagai penelitian dan penanganan yang sungguh-sungguh melalui kegiatan-kegiatan yang terkait di dalamnya.
Batubara sebagai salah satu alternative sumber energi memang bukan suatu hal yang baru, namun penelitian dan penyelidikan yang lebih seksama serta informasi dari hasil penelitian dan penyelidikan yang telah dilakukan tampaknya merupakan suatu tuntutan utama agar hasil kerja tersebut dapat termanfaatkan dengan tepat dan berhasil guna.

Secara umum sasaran program pengembangan dan pemanfaatan batubara nasional dapat dibedakan atas dua bagian yaitu cadangan negara (recoverable di atas 10 juta ton) dan cadangan kecil/terbatas (recoverable di bawah 10 juta ton). Produksi cadangan negara (cadangan besar) di Indonesia (Ombilin, Bukit Asam dan Kalimantan) terutama dipergunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, bahan bakar industri semen dan industri menengah di samping untuk ekspor. Sedangkan produksi batubara cadangan terbatas (tersebar di Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya) terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri menengah dan kecil di dalam negeri.
Potensi endapan batubara terbatas di Pulau Jawa tersebar luas di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tetapi potensi cadangan yang cukup besar untuk dikembangkan hanya terdapat di Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Cadangan batubara di daerah Kabupaten Lebak merupakan cadangan terbatas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri menengah dan industri kecil di dalam negeri. Potensi endapannya tersebar di daerah-daerah Bojongmanik, Panggarangan, Cihara, Cilograng dan Bayah.
Mengingat cadangan sumber energi fosil (minyak dan gas bumi) dunia semakin menipis, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) maka pemerintah mencanangkan sampai akhir tahun 2025 pemanfaatan batubara sebagai sumber energi akan meningkat sampai 33%. Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi sampai saat ini masih didominasi untuk penggunaan bahan bakar pembangkit listrik dan bahan bakar industri-industri besar. Namun demikian seiring dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia yang berdampak pada meningkatnya harga BBM, maka upaya pemerintah untuk melakukan konversi penggunaan BBM kepada penggunaan batubara khususnya untuk kebutuhan bahan bakar industri menengah dan kecil perlu segera digalakan.
Cadangan Energi Fosil Indonesia

Jenis Energi
Sumber Daya
Cadangan Terbukti
Produksi per Tahun
Perbandingan Cad / Prod
minyak bumi
86,9 m.barrel
9 m.barrel
500 jt. barrel
18 tahun
gas bumi
384,7 TSCF
188 TSCF
3,0 TSCF
62 tahun
batubara
57 m ton
19,3 m ton
130 jt ton
147 tahun
Sumber : Dept. ESDM 2005



Sasaran Kebijakan Energi Nasional

No.
Jenis energi
Prosentase pemakaian
Th. 2005
Th. 2025
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Minyak Bumi

Gas

Batubara

Biofuel

Panas bumi

Biomasa, nuklir, air, surya

Batubara dicairkan
51,66
28,57
15,34
-
1,32
3,11
-
<20>
>30
>33
>5
>5
>5
>2















Mengingat pada masa yang akan datang batubara merupakan salah satu komoditi pertambangan yang dijadikan sebagai andalan dalam pemenuhun kebutuhan energi nasional maka perlu kiranya Pemerintah Provinsi Banten khususnya Dinas Pertambangan dan Energi melakukan pemetaan tentang potensi batubara di Provinsi Banten sebagai upaya pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat.
Berdasarkan hasil pemetaan potensi batubara yang telah dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten pada tahun 2009, diperoleh hasil dengan kesimpulan sebagai berikut :
  1. Daerah penelitian (Kabupaten Lebak) pada umumnya merupakan daerah sebaran Geologi Tersier, dimana formasi-formasi batuan yang mengandung lapisan batubara (coal bearing formation), yaitu Anggota Konglomerat Formasi Bayah (Teb), Anggota Batupasir Formasi Cijengkol (Toj) dan Anggota Batupasir Formasi Bojongmanik (Tmbs), Anggota Batulempung Formasi Bojongmanik (Tmbc).
  2. Singkapan batubara di lapangan mempunyai kisaran ketebalan antara 0,20 m sampai 2,50 m.
  3. Singkapan batubara secara umum memperlihatkan ciri-ciri fisik sebagai berikut : lunak sampai kompak, warna hitam kecoklatan – hitam, kilap kaca – kusam, gores coklat – hitam, cleat rapat sampai beberapa cm, brittle, dengan mineral pengotor terdiri dari damar/resin, pirit dan oksida besi.
  4. Kualitas batubara yang ditemukan di wilayah Kabupaten Lebak bervariasi dari lignit hingga bituminous dengan kadar kalori antara 3.682 – 7.661 cal/gr.
  5. Dari perhitungan cadangan batubara yang didasarkan pada keberadaan singkapan batubara yang berada di daerah pemetaan, sumberdaya dan cadangan batubaranya adalah sebagai berikut :
  • Untuk rencana penambangan sampai 60 meter dari permukaan cadangan batubara terukur adalah 8.304.600 ton dengan striping ratio 9,6; cadangan terduga 13.306.329 ton dengan striping ratio 9,7; cadangan tereka 13.306.329 ton dengan striping ratio 9,9.
  • Untuk rencana penambangan sampai 100 meter dari permukaan cadangan terukur 13.840.999 ton dengan striping ratio 16,0; cadangan terduga 22.177.216 ton dengan striping ratio 16,2; cadangan tereka 30.440.738 ton dengan striping ratio 16,5.

1 comment:

  1. Bismillah,Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa...

    Kami menjual :
    - Zeolite .
    - Bentonite .
    - Dolomite
    - Kapur Aktif / Cao / Kalsium Oksida.
    - Kapur Padam / CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur Tepung / CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian /Kaptan Dll.

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :

    Bpk Asep
    081281774186
    085793333234

    Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan.

    ReplyDelete